Surabaya, 6 September 2025 — Dua Mahasiswa S1 Program Studi Akuntansi Universitas Surabaya (Ubaya), Shannon Purusa dan Fidelis Adityawan berhasil menjadi salah dua peserta yang mempresentasikan hasil penelitiannya dengan judul “Guardian or Triggers? The Roles of Foreign Ownership and Institutional Distance in Affecting Stock Crash Risk in Indonesian Listed Firm” dan “Does ESG Always Pay? A Comparative Analysis of Firm Performance and Firm Value in Germany and South Korea” pada The 4th International Conference on Creativity and Innovation in Digital Economy (CIDE) 2025 yang diselenggarakan di Rumania. Konferensi internasional ini berfokus pada isu inovasi dan kreativitas dalam ekonomi digital serta diikuti oleh akademisi dan peneliti dari berbagai negara.

Ketertarikan Shannon terhadap penelitian berawal dari mata kuliah Metodologi Penelitian di semester lima. Saat itu, ia terinspirasi oleh senior yang telah lebih dahulu mengikuti konferensi dan mempublikasikan karya ilmiah. Kesempatan untuk berpartisipasi akhirnya datang ketika Shannon menjadi research assistant bagi Bu Feli dan Pak Dedhy, dua dosen pembimbing yang aktif mendorong mahasiswa untuk melakukan publikasi dan pengembangan riset.

“Sejak awal semester lima saya memang sudah memiliki niat untuk melakukan publikasi. Ketika mengetahui bahwa Bu Feli dan Pak Dedhy memiliki bidang riset yang sama, saya memutuskan untuk mengambil mereka sebagai dosen pembimbing,” ujar Shannon angkatan 2022. Proses persiapan penelitian yang dilakukan cukup menantang karena harus mengumpulkan data laporan tahunan emiten IDX periode 2019–2024 secara manual setelah itu melakukan analisis berulang hingga empat kali, serta menyeimbangkan waktu antara bimbingan, magang, dan kegiatan akademik lainnya. “Selama proses penelitian, dukungan dari Bu Feli dan Pak Dedhy sangat berarti. Keduanya sangat sabar, telaten, dan selalu memberikan masukan yang konstruktif meskipun memiliki jadwal yang padat,” tambahnya.

Selama mengikuti konferensi di Rumania, Peserta berkesempatan berdiskusi secara langsung dengan profesor, akademisi, dan peneliti internasional dari berbagai latar belakang bidang ilmu seperti ekonomi, hukum, dan pendidikan. “Kesempatan untuk berdiskusi dengan para akademisi internasional menjadi pengalaman yang sangat berharga. Mereka memberikan banyak masukan yang membangun untuk pengembangan penelitian saya, bahkan menyampaikan ketertarikan untuk menantikan publikasi versi lengkapnya,” ungkap Shannon. Ia juga menambahkan bahwa suasana konferensi sangat terbuka dan interaktif, memberikan ruang bagi peserta untuk berdiskusi secara profesional namun santai.

Pesan dari Shannon untuk Mahasiswa/i adalah untuk selalu menghargai proses yang ada dan tidak pernah lelah ketika gagal karena kegagalan itulah yang membuat seseorang belajar untuk sabar dan kreatif dan ia juga menambahkan bahwa “jika saya bisa, saya percaya mahasiswa Akuntansi Ubaya lainnya pun bisa meraih prestasi yang lebih tinggi, dan ntuk teman-teman yang sedang mengerjakan skripsi, percayalah bahwa setiap perjuangan adalah langkah menuju pencapaian. Tetap semangat, karena kalian lebih kuat dari yang kalian kira,” ujarnya.