Masuk / Daftar
05 Juni 2025
Surabaya, 3 Juni 2025 —Program Studi Akuntansi Universitas Surabaya kembali menorehkan gemilang prestasi dalam ajang Konferensi Regional Akuntansi (KRA) yang diadakan di Universitas Airlangga (UNAIR).
Tahun ini ada sekitar 300 karya tulis ilmiah yang lolos kualifikasi, empat karya tulis diantaranya berasal dari Mahasiswa Akuntansi UBAYA. Tidak berhenti sampai disitu, Paper dengan mengangkat tema Artificial Intelligence berhasil menyabet Top 20 Best Paper pada tahun ini. Hal ini membuktikan bahwa Mahasiswa Akuntansi UBAYA mampu dan kompeten.
Konferensi KRA tahun ini diikuti oleh berbagai institusi pendidikan tinggi di dalam dan luar negeri. Sebagai salah satu forum ilmiah bergengsi dalam bidang akuntansi, KRA memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mempresentasikan hasil penelitian mereka, berdiskusi dengan para akademisi, serta membangun jejaring akademik lintas kampus dan negara.
Empat mahasiswa UBAYA yang turut berpartisipasi mewakili memberikan kesan dan pesan mereka selama mengikuti KRA
Intan, yang baru pertama kali mengikuti konferensi ilmiah, mengungkapkan rasa bangga dan syukurnya.
“Sebagai mahasiswa yang baru pertama kali mengikuti KRA, awalnya gugup banget tapi ternyata acaranya seru banget, dosen-dosen dan reviewer juga sangat ramah, tentunya kita semua gak akan bisa sampai di titik ini tanpa bantuan dari para dosen pembimbing dan rekan-rekan kami yang berkontribusi pada karya tulis kami”
Gabriela menilai KRA sebagai ajang yang menantang namun membangun kepercayaan diri.
“Seru banget, beda sama lomba-lomba lainnya yang pernah saya ikuti. Disini kita belajar menjadi peneliti yang lebih andal dan mampu mengkomunikasikan ide kita dengan percaya diri. Banyak banget insight yang di dapatkan juga dari seminar dan peneliti-peneliti profesional dari berbagai negara. Such a great opportunity,”
Sementara itu, Yohana, salah satu penulis paper yang masuk 20 besar, merasa pencapaian ini sebagai buah dari kerja keras tim dan dukungan kampus.
“Masuk 20 besar adalah bonus dari Tuhan. Yang paling berharga adalah prosesnya, bagaimana kami belajar menulis, merevisi, dan terus berkembang dan bertemu dengan peserta lain yang merupakan seorang dosen membuat kami sadar betapa pentingnya ilmu padi.”
Menurut keterangan dari tim pembimbing UBAYA, partisipasi aktif dan capaian ini bukan hanya membanggakan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pengembangan kompetensi riset mahasiswa. “KRA ini sangat bagus sebagai ajang pembelajaran nyata bagi mahasiswa. Mereka tidak hanya belajar menulis akademik, tetapi juga berlatih presentasi ilmiah dan berpikir kritis,” ujar salah satu dosen pembimbing.
Prestasi ini diharapkan dapat memacu semangat mahasiswa UBAYA lainnya untuk terus berkarya, berinovasi, dan menjadikan riset sebagai bagian penting dari proses pembelajaran di dunia perguruan tinggi.
Populer