Masuk / Daftar
11 Juni 2025
Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan membutuhkan alat pengukuran kinerja yang komprehensif untuk mengevaluasi strategi mereka secara efektif. Salah satu alat yang paling banyak digunakan adalah Balanced Scorecard (BSC), yang diperkenalkan oleh Robert Kaplan dan David Norton pada tahun 1992. Alat ini dapat digunakan sebagai kerangka kerja untuk membantu organisasi dalam mengukur kinerja finansial dan non-finansial secara seimbang. Yuk kita bahas mulai dari pengertian, empat perspektif Balanced Scorecard, manfaat, hingga contoh implementasinya!
Apa Itu Balanced Scorecard?
Balanced Scorecard (BSC) adalah sistem manajemen strategis yang mengukur kinerja perusahaan dari empat perspektif, yaitu financial perspective, customer perspective, internal business process perspective, dan learning and growth perspective. Dengan menggabungkan indikator finansial dan non-finansial, BSC membantu perusahaan untuk mengidentifikasi apakah strategi mereka berjalan sesuai rencana dan memberikan pandangan holistik tentang kinerja organisasi.
Empat Perspektif Balanced Scorecard
1. Financial Perspective
Perspektif ini berfokus pada kinerja keuangan perusahaan, seperti laba bersih, ROI (Return on Investment), Residual Income, Economic Value Added (EVA), dan arus kas. Meskipun aspek finansial penting, aspek tersebut hanya menunjukkan hasil kinerja masa lalu, dan tidak cukup untuk mengukur keberlanjutan bisnis. Contoh indikator dari perspektif ini, yaitu pertumbuhan pendapatan, pengurangan biaya operasional, dan profitabilitas.
2. Customer Perspective
Perspektif ini mengukur bagaimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan. Kepuasan pelanggan adalah kunci untuk pertumbuhan jangka panjang. Contoh indikator dari customer perspective, antara lain tingkat kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction Index), market share, dan retensi pelanggan.
3. Internal Business Process Perspective
Fokus dari perspektif ini adalah pada efisiensi dan efektivitas proses operasional. Perusahaan harus mengidentifikasi proses yang dilakukan untuk mendukung strategi mereka. Contoh indikator dari perspektif ini, yaitu waktu siklus produksi, kualitas produk (tingkat kecacatan), dan inovasi dalam pengembangan produk.
4. Learning and Growth Perspective
Perspektif ini menekankan pada pengembangan SDM, teknologi, dan budaya organisasi. Tanpa peningkatan kapabilitas internal, perusahaan akan kesulitan untuk mencapai tujuan jangka panjang. Contoh indikator dari perspektif ini, antara lain tingkat pelatihan karyawan, kepuasan karyawan, dan adopsi teknologi baru.
Manfaat Balanced Scorecard
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh bila mengimplementasikan BSC, antara lain:
Contoh Implementasi Balanced Scorecard
Sebuah perusahaan manufaktur menggunakan BSC dengan cara sebagai berikut:
Balanced Scorecard adalah alat manajemen yang powerful untuk mengukur dan mengelola kinerja perusahaan secara seimbang. BSC tidak hanya fokus pada hasil dalam bentuk finansial, tetapi juga pada faktor-faktor pendukung seperti kepuasan pelanggan, proses internal, dan pengembangan SDM. Dengan menerapkan BSC, perusahaan dapat mencapai keselarasan strategis dan meningkatkan daya saing dalam jangka panjang.
Referensi
Hansen, D. R., & Mowen, M. M. (2007). Managerial Accounting (8th ed.). Thomson South-Western.
(Nadine)
Populer