Masuk / Daftar
20 Januari 2025
Sebagai orang akuntansi tentu sudah tidak asing dengan laporan keuangan. Dalam perusahaan, selalu terdapat divisi accounting yang bertugas membuat laporan keuangan. Sebenarnya, apa itu laporan keuangan? Laporan keuangan adalah informasi keuangan perusahaan yang dicatat dalam suatu periode akuntansi. Umumnya laporan keuangan dibuat setiap tahun, namun bisa juga setiap bulan, semester, maupun beberapa tahun. Hal ini tergantung dari kebijakan perusahaan. Secara umum, laporan keuangan memberikan gambaran tentang kinerja keuangan perusahaan.
Laporan keuangan harus berisi transaksi yang benar-benar terjadi dan dibuat berdasarkan standar akuntansi keuangan yang berlaku. Di Indonesia, laporan keuangan umumnya dibuat berdasarkan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan). Pihak internal dan eksternal perusahaan selalu menggunakan laporan keuangan. Pihak internal, seperti pemilik, manajer, maupun karyawan menggunakan laporan keuangan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, menilai efektivitas manajemen, membuat kebijakan, mengetahui kondisi keuangan perusahaan, serta efektivitas dan efisiensi perusahaan dalam menggunakan asset. Sementara bagi pihak eksternal seperti investor, kreditur, dan supplier, laporan keuangan berguna sebagai dasar mengambil keputusan oleh investor, menilai kinerja keuangan perusahaan, pertimbangan untuk berinvestasi, dan sebagainya.
Ada lima jenis laporan keuangan menurut PSAK, yaitu:
1. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukkan rincian pendapatan dan beban perusahaan sehingga diperoleh laba atau rugi yang didapat perusahaan pada periode tertentu. Rincian tersebut dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan operasional perusahaan dalam mencapai tujuannya. Tiga komponen utama laporan laba rugi yaitu:
Pendapatan atau dalam perusahaan dagang dan manufaktur disebut penjualan adalah semua penerimaan dari kas, setara kas, atau harta lain yang diperoleh dari kegiatan operasional perusahaan.
Beban atau juga disebut biaya, adalah seluruh biaya yang dikeluarkan atas barang atau jasa untuk menghasilkan pendapatan.
Laba/rugi adalah selisih antara total pendapatan dan total beban dari kegiatan operasional perusahaan pada periode tertentu. Jika pendapatan lebih besar dari beban, hasil selisihnya positif, maka perusahaan memperoleh laba. Sebaliknya, jika beban lebih besar dari pendapatan, hasil selisihnya negatif, maka perusahaan mengalami kerugian.
Berikut contoh laporan laba rugi:
2. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas, atau kadang disebut laporan perubahan modal, adalah laporan yang menunjukkan perubahan saldo modal pemilik perusahaan selama periode waktu tertentu. Perubahan dapat terjadi karena laba ditahan, membayar dividen, atau transaksi lain yang berpengaruh pada ekuitas. Laporan ini disajikan setelah laporan laba rugi karena laba bersih atau rugi bersih operasional selama periode berjalan harus dilaporkan di laporan ekuitas pemilik.
Beberapa transaksi yang dapat mempengaruhi ekuitas pemilik, antara lain investasi awal, pendapatan dan beban yang menghasilkan laba bersih dalam periode berjalan, serta pengambilan pribadi oleh pemilik, sering disebut juga prive. Modal pemilik bertambah jika ada tambahan investasi oleh pemilik dan perusahaan memperoleh laba. Sebaliknya, modal pemilik berkurang jika pemilik melakukan pengambilan harta perusahaan untuk keperluan pribadi dan perusahaan mengalami rugi.
Berikut contoh laporan perubahan ekuitas:
3. Laporan Posisi Keuangan
Laporan posisi keuangan atau neraca adalah laporan yang menunjukkan gambaran aset, liabilitas, dan ekuitas yang dimiliki perusahaan pada periode tertentu. Total aset dengan total liabilitas dan ekuitas harus sama.
Laporan ini memiliki dua jenis bentuk penyajian, yaitu:
Bentuk ini menyajikan laporan dengan bentuk vertikal. Setiap pos aset dilaporkan di bagian paling atas, kemudian dilanjutkan dengan pos liabilitas dan ekuitas pemilik saham di bagian bawah.
Berikut contoh laporan posisi keuangan dengan bentuk staffle:
Bentuk ini menyajikan laporan dengan pos aset, liabilitas dan ekuitas pemilik saham diletakkan secara berdampingan. Pos aset disajikan di sisi kiri, sementara pos liabilitas dan ekuitas disajikan di sisi kanan.
Berikut contoh laporan posisi keuangan dengan bentuk skontro:
Laporan posisi keuangan biasa digunakan untuk memberi gambaran tentang kesehatan keuangan perusahaan, mengidentifikasi kondisi liabilitas, menilai kinerja keuangan, dan membantu mengambil keputusan.
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan pergerakan kas masuk dan keluar dalam periode tertentu.
Ada tiga bagian dalam laporan ini, yaitu:
2. Arus kas investasi adalah kas yang digunakan untuk membeli atau menjual aset, seperti bangunan atau peralatan.
3. Arus kas pembiayaan adalah kas yang berasal dari atau digunakan untuk pembiayaan, seperti pembayaran pinjaman atau penerbitan saham baru.
Informasi dari laporan arus kas dapat digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas, serta menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.
5. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
Catatan atas laporan keuangan adalah catatan yang berisi rincian informasi dan penjelasan tambahan tentang angka-angka di laporan keuangan. Contohnya, metode yang digunakan untuk menghitung penyusutan nilai aset, rincian hutang tertentu, atau penjelasan tentang pajak. Meski bukan komponen utama dari laporan keuangan, catatan atas laporan keuangan wajib disajikan karena memberikan informasi agar pengguna laporan keuangan benar-benar dapat memahami angka-angka yang ada.
Berikut contoh dari catatan atas laporan keuangan:
Setiap jenis laporan keuangan memiliki hubungan yang saling terkait satu sama lain. Laba bersih pada periode berjalan dalam laporan laba rugi tampak dalam laporan perubahan ekuitas pemilik sebagai penambah modal awal. Modal akhir dalam laporan perubahan ekuitas pemilik dalam neraca pada sisi modal. Sementara saldo kas pada neraca tampak dalam saldo akhir laporan arus kas.
Secara keseluruhan, laporan keuangan berguna untuk memahami kondisi keuangan suatu perusahaan. Jika kita benar-benar paham tentang jenis-jenis laporan keuangan serta komponen-komponen di dalamnya, maka kita dapat membuat keputusan tepat dan mencapai tujuan keuangan yang optimal.
Referensi:
Warren, Carl S., Reeve, James M., Duchac, Jonathan E. (2017). Accounting (Indonesia Adaptation) 4th Edition: Vol 1 (Wahyuni, Ersa Tri., Jusuf, Amir A.,). Jakarta: Salemba Empat
Populer