Peran Manusia di Era Otomatisasi: Pelajaran dari Upstream (2024)
19 Februari 2025
16
Suka
Pada era digital yang semakin otomatis, peran manusia tetap tidak dapat tergantikan. Hal ini menjadi pesan utama yang ingin disampaikan dalam Upstream (2024), sebuah film yang mengajak kita untuk merenungkan bagaimana manusia, termasuk para akuntan, tetap memegang peran penting meskipun teknologi terus berkembang pesat. Ada beberapa pelajaran yang dapat kita ambil dari film Upstream, antara lain:
1. AI Butuh Pengalaman Manusia
Artificial Intelligence (AI) memang mampu memberikan navigasi dan solusi berdasarkan data yang dimilikinya. Namun, pengalaman manusia memiliki keunikan tersendiri. Manusia mampu memahami jalan tersembunyi dan menemukan solusi terbaik dalam situasi tertentu yang mungkin tidak terpikirkan oleh AI. Seperti yang dikatakan dalam Upstream, "Teknologi tanpa manusia hanyalah sistem tanpa intuisi!"
2. AI Butuh Cerita untuk Memandu
AI hanya secerdas data yang diberikan kepadanya. Dalam Upstream, cerita dan pengalaman dari para pekerja membentuk sistem yang lebih baik dan mempermudah pekerjaan mereka. Manusia memiliki kemampuan untuk membangun kerangka pemahaman yang tidak bisa dihasilkan hanya oleh algoritma saja.
3. AI Butuh Empati dan Feedback Manusia
Teknologi tidak bisa berkembang tanpa empati manusia. Feedback dari para pekerja membantu membangun sistem yang lebih manusiawi, yaitu sistem yang tidak hanya mengoptimalkan pengalaman pelanggan, tetapi juga menjaga kesejahteraan pekerja. Empati manusia menjadi kunci dalam menciptakan teknologi yang benar-benar bermanfaat bagi semua pihak.
4. AI Tidak Bisa Membangun Makna
Makna dalam pekerjaan tidak hanya berasal dari efisiensi saja, tetapi juga dari perjuangan dan koneksi manusia. AI mungkin dapat mengoptimalkan proses, tetapi tidak dapat memahami perasaan yang hanya bisa dirasakan oleh manusia. Makna tersebut yang memberikan nilai lebih dalam setiap pekerjaan.
5. AI Butuh Imajinasi Manusia
AI hanya dapat menggabungkan hal-hal yang pada dasarnya sudah memiliki hubungan satu sama lain. Namun, manusia memiliki kemampuan untuk mengaitkan hal-hal yang mulanya tidak memiliki hubungan. AI harus diperintah terlebih dahulu, sementara manusia mampu untuk langsung berimajinasi dan berkarya. Imajinasi manusia menjadi kunci dalam menciptakan inovasi dan solusi yang kreatif.
Upstream & Gig Workers: Sentuhan Manusia di Era Digital
Upstream juga menceritakan realita para gig workers pada era digital. Meskipun dunia semakin otomatis, sentuhan manusia tetap dibutuhkan. Melalui tantangan dan ketidakpastian, para gig workers membuktikan bahwa manusia masih memiliki peran yang tidak dapat tergantikan. Mereka adalah bukti nyata bahwa teknologi dan manusia dapat bekerja sama untuk menciptakan dunia yang lebih baik.
Film Upstream (2024) mengingatkan kita tentang pentingnya peran manusia, meskipun teknologi terus berkembang. Pengalaman, cerita, empati, makna, dan imajinasi manusia adalah elemen-elemen yang tidak dapat digantikan oleh AI. Dalam era otomatisasi, kolaborasi antara manusia dan teknologi adalah kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.
Author: Evan Sutanto Putra, S.E., M.Ak (Dosen Akuntansi Universitas Surabaya)
Referensi pendukung:
Pink, Daniel H. (2006). A Whole New Mind: Why Right-Brainers Will Rule the Future. New York: Riverhead Books
×
Facebook
WhatsApp
X
LinkedIn
Copy Link
Kategori Artikel
Akuntansi Biaya
Akuntansi Keuangan
Akuntansi Manajemen
Audit
Investasi dan Pasar Modal
Penelitian Dosen
Perpajakan
Sistem Informasi Akuntansi
Tentang Akuntansi i
U M U M
Kategori Artikel
Nama Kategori
Akuntansi Biaya
Akuntansi Keuangan
Akuntansi Manajemen
Audit
Investasi dan Pasar Modal
Penelitian Dosen
Perpajakan
Sistem Informasi Akuntansi
Tentang Akuntansi i
U M U M
Populer
Peran Faktor Psikologis dalam Tindakan Fraud: Menentang Konsep Fraud Triangle
10 Maret 2025
judul2025-03-10 19:54:31
10 Maret 2025
judul2025-03-10 19:47:49
10 Maret 2025
judul2025-03-10 19:36:18
10 Maret 2025
Kolaborasi Program Doktor Akuntansi UBAYA dan Valahia University of Targoviste, Romania: Pelatihan Analisis dan Visualisasi Data oleh Dosen Akuntansi UBAYA
04 Maret 2025
Memahami Accrued dan Deferred dalam Akuntansi: Prinsip Dasar Dalam Pembuatan Jurnal Penyesuaian
04 Maret 2025
Dampak dan Implikasi dari Corporate Action bagi Investor
04 Maret 2025
Job Costing vs Process Costing: Perbedaan, Contoh, dan Aplikasi dalam Akuntansi Biaya
04 Maret 2025
Mengenal Jurnal Umum dan Jurnal Khusus: Perbedaan, Fungsi, dan Cara Memaksimalkan Penggunaannya
19 Februari 2025
Reformasi Pajak: Langkah Menuju Sistem Perpajakan yang Adil, Efisien, dan Mendukung Pertumbuhan Ekonomi
10 Februari 2025
Mengenal Komponen Utama Sistem Informasi Akuntansi Serta Manfaatnya!
31 Januari 2025
Akuntansi UBAYA Berperan dalam Meningkatkan Pengungkapan Keberlanjutan Bersama IAI Jawa Timur
31 Januari 2025
Akuntansi UBAYA Berhasil Raih Juara 1 Dalam Ajang Lomba Cerdas Cermat Auditphoria 5.0
31 Januari 2025
Behavioral Finance: Mengenal Perilaku Investor dalam Mengambil Keputusan Investasi
30 Januari 2025
Mengapa Anggaran dan Realisasi Bisa Berbeda? Simak Penyebabnya
23 Januari 2025
Tarif PPN 12% Mulai 2025: Simak Daftar Barang Mewah dan Cara Menghitung Pajaknya
22 Januari 2025
Memahami Perubahan Tarif PPN 12 25: Berita terkini tentang Pemutihan dan Kode Faktur Pajak dalam Pelaporan Pajak yang Akurat
20 Januari 2025
Yuk Kenali Jenis- Jenis Laporan Keuangan dalam Akuntansi
20 Januari 2025
Mahasiswa Akuntansi UBAYA Kembali Raih Prestasi di Ajang Nasional Lomba Debat Abiyasa Airlangga 2024
22 Desember 2024
Belajar Tentang Pajak Langsung dari Ahlinya: Artax Hadir di Akuntansi UBAYA
22 Desember 2024
Mahasiswa Akuntansi UBAYA Raih Penghargaan 3rd Best Institutional Judge di NOVED 2024