Masuk / Daftar
30 Januari 2024
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung ekonomi di banyak negara, termasuk di Indonesia. Meskipun memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, banyak UMKM menghadapi permasalahan serupa yang dapat membatasi potensi pertumbuhan mereka.
Salah satu masalah utama dengan metode produksi tradisional adalah kurangnya standarisasi. Tanpa proses yang terstandarisasi, UMKM cenderung menghadapi kesulitan dalam menjaga konsistensi kualitas produk mereka. Ini dapat mengarah pada variasi dalam kualitas antara satu batch produk dengan batch lainnya, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi reputasi merek dan kepuasan pelanggan. Selain itu, metode produksi tradisional seringkali kurang efisien dalam hal penggunaan sumber daya. UMKM mungkin menggunakan lebih banyak bahan baku daripada yang sebenarnya diperlukan, atau proses produksi mereka mungkin memerlukan lebih banyak tenaga kerja atau waktu daripada metode modern yang lebih efisien. Hal ini dapat meningkatkan biaya produksi dan mengurangi daya saing UMKM di pasar. Ketidakmampuan untuk memenuhi standar kualitas yang diinginkan oleh pasar juga merupakan masalah serius bagi UMKM. Konsumen semakin cerdas dan menuntut produk yang memenuhi standar tertentu dalam hal kualitas dan keamanan. Jika UMKM tidak dapat memenuhi standar ini, mereka mungkin kehilangan pangsa pasar kepada pesaing yang lebih besar atau lebih terorganisir.
Selain tantangan dalam proses produksi, terbatasnya sarana pemasaran juga menjadi kendala signifikan bagi UMKM. Banyak UMKM masih tertinggal dalam memanfaatkan potensi pemasaran digital yang semakin berkembang pesat, dan masih bergantung pada metode pemasaran konvensional yang mungkin kurang efektif dalam menjangkau pasar yang lebih luas. Salah satu alasan utama mengapa banyak UMKM belum mampu memanfaatkan pemasaran digital adalah keterbatasan sumber daya, baik dari segi keuangan maupun pengetahuan teknologi. Berbeda dengan perusahaan besar yang mungkin memiliki anggaran besar untuk kampanye pemasaran digital dan tim khusus untuk mengelolanya, UMKM seringkali harus mengutamakan penggunaan sumber daya mereka untuk kebutuhan operasional yang lebih mendesak.
Selain itu, kurangnya pemahaman tentang pemasaran digital juga menjadi kendala. Banyak pemilik UMKM mungkin tidak memiliki pengetahuan atau keterampilan yang cukup untuk memahami dan menerapkan strategi pemasaran digital dengan efektif. Hal ini dapat membuat mereka enggan untuk mencoba atau mempelajari platform-platform pemasaran digital yang bisa menjadi alat yang sangat efektif untuk meningkatkan visibilitas dan penjualan produk mereka. Sementara itu, ketergantungan pada metode pemasaran konvensional seperti iklan cetak, promosi langsung, atau partisipasi dalam pameran lokal mungkin tidak lagi cukup untuk menjangkau pasar yang lebih luas atau mencapai target audiens yang lebih spesifik. Dalam era di mana konsumen semakin banyak menghabiskan waktu online dan menggunakan media sosial sebagai sumber informasi utama, UMKM perlu beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen ini untuk tetap relevan dan bersaing.
Untuk mengatasi kendala-kendala di atas, UMKM perlu mempertimbangkan untuk meningkatkan proses produksi mereka dengan mengadopsi metode yang lebih modern dan terstandarisasi. Ini bisa melibatkan investasi dalam teknologi produksi baru, pelatihan karyawan tentang praktik-produksi terbaik, atau bahkan kemitraan dengan pihak ketiga yang dapat membantu meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi mereka. Selain itu, UMKM perlu meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka dalam pemasaran digital. Ini bisa melibatkan pelatihan dan pendidikan tentang platform-platform digital seperti media sosial, pemasaran konten, dan optimisasi mesin pencari. Mereka juga dapat mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan agen pemasaran digital atau mengikuti program dukungan pemerintah atau swasta yang ditujukan untuk membantu UMKM memperluas jangkauan pemasaran mereka. Dengan memanfaatkan potensi pemasaran digital secara efektif, UMKM dapat mengatasi kendala ini dan meningkatkan visibilitas serta daya saing mereka di pasar yang semakin digital ini.
*Note: Ulasan di atas merupakan hasil rangkuman dari:
Purnomo, H., Sugiarti, Y., Feliana, Y. K., & Wijaya, R. E. (2023). Pendampingan Pelaporan Keuangan Sederhana Dan E-Commerce Bagi Umkm Tegar Mandiri Surabaya. Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), 953-962.
Download artikel penuh:
https://repository.ubaya.ac.id/44556/3/Hanny Purnomo_Pendampingan Pelaporan Keuangan Sederhana Dan E-Commerce.pdf
Populer
Berita Selengkapnya
Artikel Selengkapnya
Cerita Sukses Selengkapnya
Tips & Triks Selengkapnya