Lingkungan Bisnis dan Budaya Organisasi: Kunci Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
07 Mei 2025
83
Suka
Pada era kompetisi bisnis yang semakin kompleks, organisasi dituntut untuk mengambil keputusan secara cepat dan akurat. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (SIAM) hadir sebagai alat yang dapat membantu manajer dalam merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi kinerja. Namun, efektivitas SIAM tidak hanya ditentukan oleh teknologinya, melainkan juga dipengaruhi oleh lingkungan bisnis dan budaya organisasi tempat sistem tersebut diterapkan.
Lingkungan Bisnis sebagai Faktor Pendukung SIAM
Penelitian yang dilakukan oleh dosen Akuntansi UBAYA, Dr. Gregorius Rudy Antonio, M.Sc., Ak., CPA, CPMA, QIA, terhadap industri perhotelan di Surabaya, menunjukkan bahwa lingkungan bisnis berpengaruh signifikan terhadap penerapan SIAM. Lingkungan bisnis yang kompetitif mendorong organisasi untuk lebih terbuka terhadap inovasi sistem, termasuk dalam penggunaan SIAM. Hotel-hotel di Surabaya telah menetapkan target yang jelas dan mengadopsi teknologi tinggi dalam mengembangkan produk mereka, sehingga dapat menciptakan suasana kerja yang mendukung pemanfaatan sistem informasi yang efektif.
Budaya Organisasi yang Mendukung Implementasi
Budaya organisasi terbukti berperan besar dalam efektivitas SIAM. Karyawan hotel menunjukkan tingkat kesepakatan yang tinggi terhadap nilai-nilai budaya kerja seperti saling menghormati, kedekatan hubungan antar pegawai, serta kepatuhan pada prosedur operasional standar (SOP). Nilai-nilai inilah yang membentuk perilaku positif terhadap penggunaan SIAM secara konsisten dalam pekerjaan sehari-hari.
SIAM: Digunakan dan Dihargai
Salah satu indikator keberhasilan SIAM adalah tingginya tingkat kepuasan pengguna terhadap informasi yang dihasilkan oleh sistem. Fitur sistem digunakan secara maksimal oleh karyawan untuk kebutuhan kerja mereka. Hal ini mencerminkan bahwa SIAM telah menjadi bagian penting dari proses pengambilan keputusan dalam organisasi.
Uji Regresi: Pengaruh yang Signifikan
Analisis regresi linier menunjukkan bahwa baik lingkungan bisnis maupun budaya organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap SIAM, dengan nilai R-squared sebesar 61,7%. Artinya, lebih dari separuh efektivitas SIAM dalam industri hotel di Surabaya dapat dijelaskan oleh dua variabel tersebut. Hasil ini menegaskan pentingnya menciptakan lingkungan dan budaya kerja yang mendukung untuk mengoptimalkan manfaat sistem informasi manajemen.
Faktor Usia dan Masa Kerja sebagai Moderator
Usia dan masa kerja dapat memoderasi pengaruh variabel-variabel utama. Usia berpengaruh positif terhadap hubungan antara budaya organisasi dan SIAM. Karyawan yang lebih tua cenderung lebih patuh dan menghargai prosedur kerja, sehingga lebih efektif dalam menggunakan SIAM. Sebaliknya, masa kerja yang terlalu lama justru dapat melemahkan pengaruh lingkungan bisnis karena kejenuhan dan turunnya motivasi kerja.
Gender: Tidak Berpengaruh
Sementara itu, faktor gender tidak memoderasi hubungan antara lingkungan bisnis atau budaya organisasi terhadap SIAM. Hal ini menunjukkan bahwa baik laki-laki maupun perempuan memiliki peluang dan potensi yang sama dalam memanfaatkan sistem informasi untuk mendukung tugas mereka.
Efektivitas penerapan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan bisnis dan budaya organisasi. Untuk dapat memaksimalkan manfaat SIAM, maka perlu untuk meningkatkan interaksi positif antar pegawai dan memperkuat nilai budaya kerja. Selain itu, pengelolaan karyawan berdasarkan usia dan masa kerja juga perlu diperhatikan agar sistem dapat digunakan secara optimal. Para pelaku industri harus merancang sistem informasi yang selaras dengan karakteristik internal organisasi agar sistem tersebut tetap relevan dan mendukung pengambilan keputusan secara efektif dan efisien."
*Note:
Ulasan di atas merupakan rangkuman dari:
Antonio, G. R., & Safitri, E. (2023). The influence of business environment and organizational culture on management accounting information system. UTSAHA: Journal of Entrepreneurship, 2(1), 89–97.