Ketika Teknologi dan Etika Bertabrakan: Studi tentang Sistem Keylogger di Dunia Kerja
08 Juni 2025
6
Suka
Era Society 5.0 ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi, termasuk pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di berbagai sektor industri. Salah satu penerapan teknologi tersebut adalah sistem keylogger, yaitu perangkat lunak yang mampu merekam setiap ketikan dan aktivitas pengguna komputer. Pada dasarnya, keylogger bekerja secara diam-diam di latar belakang sistem operasi, mencatat informasi seperti teks yang diketik, alamat situs web yang dikunjungi, pesan yang dikirimkan, hingga kredensial login. Data yang direkam kemudian dapat diakses oleh pihak yang menginstal perangkat lunak tersebut.
Meskipun bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan melindungi kepentingan perusahaan, kehadiran sistem ini menimbulkan perdebatan etika. Apakah pantas sebuah perusahaan memasang sistem pemantau tanpa sepengetahuan karyawan? Untuk menjawab hal ini, dosen Akuntansi UBAYA, Ibu Permata Ayu Widyasari, S.A., MBA., melakukan penelitian terhadap 448 mahasiswa di Fakultas Bisnis dan Ekonomika UBAYA terkait keputusan etis dalam menghadapi dilema pemasangan keylogger di tempat kerja.
Mayoritas Mahasiswa Menilai Keylogger Itu Etis
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa 79% responden menganggap pemasangan sistem keylogger adalah tindakan etis. Mereka berargumen bahwa perusahaan berhak memastikan karyawan memanfaatkan jam kerja secara produktif. Para pendukung keputusan ini cenderung menggunakan prinsip universalism dan utilitarianism.Universalism berlandaskan pada kewajiban, bahwa setiap pihak wajib menjalankan tugasnya. Sementara utilitarianism memandang keputusan sebagai hal yang etis jika manfaatnya lebih besar dari kerugiannya.
Hak Privasi Menjadi Alasan Penolakan
Sebaliknya, 21% responden menilai tindakan perusahaan tersebut sebagai tindakan yang tidak etis. Kelompok ini sebagian besar berpegang pada prinsip hak (rights), yang menekankan pentingnya kebebasan individu, termasuk hak atas privasi. Bagi mereka, pemantauan tanpa persetujuan merupakan pelanggaran terhadap kebebasan dasar, termasuk hak untuk mengambil jeda atau melakukan aktivitas rekreatif selama bekerja.
Peran Kepribadian dalam Keputusan Etis
Salah satu temuan menarik dari penelitian ini adalah pengaruh kepribadian terhadap pengambilan keputusan etis. Mahasiswa dengan tingkat conscientiousness (ketaatan dan kedisiplinan) yang tinggi, cenderung menilai bahwa pemasangan keylogger adalah hal yang etis. Mereka melihat pengawasan sebagai bagian dari tanggung jawab profesional. Sebaliknya, mahasiswa dengan tingkat extraversion yang tinggi, lebih cenderung menilai tindakan tersebut tidak etis karena merasa kebutuhan sosial dan rekreasional mereka terganggu.
Prinsip Etika Berpengaruh pada Penilaian
Pemilihan prinsip etika juga memiliki pengaruh signifikan terhadap hasil keputusan. Responden yang menggunakan pendekatan utilitarian memiliki kemungkinan 27 kali lebih besar untuk menyatakan bahwa tindakan perusahaan etis, dibandingkan dengan yang menggunakan prinsip hak. Universalism juga memiliki pengaruh kuat (24 kali lebih besar), diikuti oleh virtue ethics dan justice. Temuan ini menunjukkan bahwa landasan moral yang digunakan sangat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap suatu dilema.
Faktor Lain yang Mempengaruhi: IPK dan Gender
Penelitian tersebut juga menggunakan dua variabel tambahan, yakni IPK dan gender. Hasilnya menunjukkan bahwa IPK turut mempengaruhi keputusan etis. Semakin tinggi IPK, maka semakin besar kemungkinan seseorang menilai pemasangan keylogger sebagai tindakan etis. Sementara itu, gender tidak memberikan pengaruh yang signifikan dalam penelitian ini.
Keylogger: Solusi atau Ancaman?
Dari perspektif perusahaan, sistem keylogger memberikan banyak keuntungan seperti perlindungan data, efisiensi kerja, dan deteksi aktivitas yang mencurigakan. Namun, dari sudut pandang karyawan, teknologi ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan, menurunkan kepercayaan, dan bahkan dianggap sebagai pelanggaran hukum jika tidak disertai persetujuan eksplisit. Maka dari itu, komunikasi dan transparansi menjadi kunci utama untuk menghindari konflik.
Solusi Etis di Tengah Inovasi
Agar penerapan keylogger tetap berada di jalur etis, perusahaan sebaiknya meminta persetujuan tertulis dari karyawan, menjelaskan tujuan dan batasan penggunaannya, serta menjamin perlindungan data pribadi. Perjanjian ini dapat disertakan dalam kontrak kerja agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
Teknologi seharusnya menjadi alat bantu, bukan alat pemaksa. Penelitian ini membuktikan bahwa keputusan etis dalam dunia bisnis tidak hanya bergantung pada logika atau manfaat praktis, tetapi juga pada nilai-nilai pribadi dan prinsip moral yang dianut seseorang. Dengan memahami faktor-faktor seperti kepribadian dan preferensi etika, perusahaan dapat mengambil kebijakan teknologi yang lebih bijak dan manusiawi di tengah tantangan etika pada era digital.
*Note:
Ulasan di atas merupakan rangkuman dari:
Widyasari, P. A. (2021). Ethical dilemma decision making based on personality: The case of installation of a keylogger system. Proceedings of the 18th International Symposium on Management (INSYMA 2021), Advances in Economics, Business and Management Research, 180, 252–258. Atlantis Press.
SPT PPh OP: Panduan Lengkap untuk Wajib Pajak Orang Pribadi
11 April 2025
Mengenal Coretax: Sistem Administrasi Perpajakan Modern di Indonesia
10 April 2025
Ingin Menjadi Seorang Auditor? Simak Persyaratannya!
10 April 2025
Akuntansi UBAYA Berkomitmen Membekali Mahasiswa Dengan Pelaporan Berkelanjutan
09 April 2025
judul2025-04-09 16:02:33
09 April 2025
Kenapa Sih Akuntansi Biaya Penting dalam Pengambilan Keputusan Manajerial?
26 Maret 2025
Belajar Coretax Bersama Ahlinya: Kolaborasi Akuntansi UBAYA Dengan WiN Partners dan Tax Academy Indonesia
26 Maret 2025
Akuntansi UBAYA Berhasil Meraih TOP 5 dalam Perlombaan CFA Institute Research Challenge 2025
26 Maret 2025
Dari Data ke Keputusan: Peran Sistem Informasi Akuntansi dalam Bisnis
24 Maret 2025
Akuntansi UBAYA Kembali Berprestasi di Lomba Karya Tulis Ilmiah eLKTIA 2025
24 Maret 2025
Yuk Kenali Jenis-jenis Anggaran Sektor Publik
21 Maret 2025
Mengenal Cloud Accounting: Solusi Modern untuk Manajemen Keuangan Bisnis
19 Maret 2025
Metafora Kuda Troya dan Akuntansi Inovasi: Meningkatkan Nilai Bisnis dengan TikTok
17 Maret 2025
Blockchain Untuk Akuntansi: Meningkatkan Efisiensi dan Kepercayaan dalam Transaksi
17 Maret 2025
Peran Faktor Psikologis dalam Tindakan Fraud: Menentang Konsep Fraud Triangle
10 Maret 2025
judul2025-03-10 19:54:31
10 Maret 2025
judul2025-03-10 19:47:49
10 Maret 2025
judul2025-03-10 19:36:18
10 Maret 2025
Mengoptimalkan Logistik, Bisnis, dan Akuntansi di Era Digital: Peran Internet of Things (IoT) dalam Bisnis dan Akuntansi
09 Maret 2025
Kolaborasi Program Doktor Akuntansi UBAYA dan Valahia University of Targoviste, Romania: Pelatihan Analisis dan Visualisasi Data oleh Dosen Akuntansi UBAYA
04 Maret 2025
Memahami Accrued dan Deferred dalam Akuntansi: Prinsip Dasar Dalam Pembuatan Jurnal Penyesuaian
04 Maret 2025
Dampak dan Implikasi dari Corporate Action bagi Investor
04 Maret 2025
Job Costing vs Process Costing: Perbedaan, Contoh, dan Aplikasi dalam Akuntansi Biaya
04 Maret 2025
Mengenal Jurnal Umum dan Jurnal Khusus: Perbedaan, Fungsi, dan Cara Memaksimalkan Penggunaannya
19 Februari 2025
Reformasi Pajak: Langkah Menuju Sistem Perpajakan yang Adil, Efisien, dan Mendukung Pertumbuhan Ekonomi
10 Februari 2025
Mengenal Komponen Utama Sistem Informasi Akuntansi Serta Manfaatnya!
31 Januari 2025
Akuntansi UBAYA Berperan dalam Meningkatkan Pengungkapan Keberlanjutan Bersama IAI Jawa Timur
31 Januari 2025
Akuntansi UBAYA Berhasil Raih Juara 1 Dalam Ajang Lomba Cerdas Cermat Auditphoria 5.0
31 Januari 2025
Behavioral Finance: Mengenal Perilaku Investor dalam Mengambil Keputusan Investasi
30 Januari 2025
Mengapa Anggaran dan Realisasi Bisa Berbeda? Simak Penyebabnya
23 Januari 2025
Tarif PPN 12% Mulai 2025: Simak Daftar Barang Mewah dan Cara Menghitung Pajaknya
22 Januari 2025
Memahami Perubahan Tarif PPN 12 25: Berita terkini tentang Pemutihan dan Kode Faktur Pajak dalam Pelaporan Pajak yang Akurat
20 Januari 2025
Yuk Kenali Jenis- Jenis Laporan Keuangan dalam Akuntansi
20 Januari 2025
Mahasiswa Akuntansi UBAYA Kembali Raih Prestasi di Ajang Nasional Lomba Debat Abiyasa Airlangga 2024
22 Desember 2024
Belajar Tentang Pajak Langsung dari Ahlinya: Artax Hadir di Akuntansi UBAYA
22 Desember 2024
Mahasiswa Akuntansi UBAYA Raih Penghargaan 3rd Best Institutional Judge di NOVED 2024