Masuk / Daftar
21 Januari 2024
Audit judgment adalah proses penting dalam industri audit di mana para auditor membuat keputusan dan penilaian terkait dengan keandalan laporan keuangan suatu entitas. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perdebatan muncul mengenai apakah terdapat perbedaan signifikan dalam audit judgment antara pria dan wanita. Meskipun sejumlah kecil penelitian menunjukkan adanya perbedaan dalam gaya komunikasi atau preferensi kerja, mayoritas bukti menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan berdasarkan gender dalam kemampuan intelektual atau keahlian audit.
Posisi artikel ini mendukung penelitian dan pengamatan dalam industri audit yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam audit judgment antara laki-laki dan perempuan. Auditor, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki kemampuan intelektual, analitis, dan profesionalisme yang setara. Sebagai profesi yang berfokuskan pada objektivitas dan keakuratan, audit mengharuskan para auditor untuk mengandalkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman mereka, yang tidak berkaitan dengan jenis kelamin.
Penelitian-penelitian yang mendukung ketidakadaan perbedaan signifikan berdasarkan gender dalam audit judgment menunjukkan bahwa kemampuan intelektual dan analitis tidak terkait secara langsung dengan jenis kelamin seseorang. Sebaliknya, faktor-faktor seperti pelatihan, pengalaman, dan etika profesional memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kualitas audit. Faktor-faktor ini bersifat universal dan tidak tergantung pada apakah seorang individu adalah laki-laki atau perempuan. Kemampuan dalam memahami bisnis, mengidentifikasi risiko, dan menyusun strategi audit lebih dipengaruhi oleh pelatihan dan pengalaman daripada oleh jenis kelamin. Selain itu, standar audit yang ketat dan etika profesional yang diterapkan dalam industri audit menegaskan kebutuhan untuk keobjektivitasan dan independensi. Kedua aspek ini mendorong auditor, tanpa memandang jenis kelamin, untuk melakukan penilaian dan pengambilan keputusan dengan cermat, memastikan bahwa hasil audit mencerminkan keadaan yang sebenarnya dan tidak dipengaruhi oleh faktor subjektif.
Penting untuk diakui bahwa keberagaman dalam tim audit, termasuk keberagaman gender, dapat meningkatkan efektivitas audit. Dengan melibatkan berbagai pandangan dan pengalaman, tim audit dapat lebih baik memahami lingkungan bisnis klien dan mengidentifikasi risiko yang mungkin terlewat. Oleh karena itu, fokus pada kemampuan dan kontribusi individu, daripada jenis kelamin, adalah kunci untuk menciptakan tim audit yang sukses dan berkinerja tinggi.
Dalam kesimpulannya, tidak ada bukti empiris yang mendukung adanya perbedaan signifikan dalam audit judgment antara laki-laki dan perempuan. Sebagai gantinya, industri audit lebih baik difokuskan pada pengembangan kompetensi dan keahlian profesional, serta mendorong lingkungan kerja yang inklusif untuk memastikan bahwa setiap individu, tanpa memandang jenis kelamin, dapat memberikan kontribusi optimal dalam menjalankan fungsi audit.
*Note: Ulasan di atas merupakan hasil rangkuman dari:
Krida, A., & Pontjoharyo, W. (2023). Are Auditors Biased? The Effect Of Anchoring And Adjustment Heuristics On Auditors’ Judgment: Evidence From Auditors In Surabaya. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI XXVI.
Download artikel penuh: https://repository.ubaya.ac.id/45191/2/Wiyono Pontjoharyo_Anchoring and Adjustment Heuristics.pdf
Populer
Berita Selengkapnya
Artikel Selengkapnya
Cerita Sukses Selengkapnya
Tips & Triks Selengkapnya