ESG dan Performa Perusahaan: Ketika Digitalisasi Menjadi Penentu Nilai Tambah
04 Mei 2025
127
Suka
Pada era bisnis modern, perusahaan tidak hanya dinilai dari laba semata, tetapi juga dari kontribusinya terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Penelitian terbaru dilakukan oleh dosen Akuntansi UBAYA, Ibu Dr. Rizky Eriandani, S.E., M.Ak., untuk mengkaji bagaimana ESG berdampak terhadap kinerja perusahaan di Indonesia, dan apakah digitalisasi dapat memperkuat dampak tersebut. Penelitian tersebut mengambil sampel dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2017 hingga 2021.
Dari penelitian tersebut ditemukan beberapa hal, antara lain:
1. ESG Meningkatkan Kinerja Perusahaan
ESG memiliki dampak positif terhadap kinerja perusahaan, baik dari sisi kinerja buku (ROA) maupun nilai pasar (Tobin’s Q). Artinya, perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan cenderung lebih dipercaya oleh investor dan mampu menghasilkan laba yang lebih baik.
2. ESG Tidak Berpengaruh pada Harga Saham Secara Umum
Meskipun ESG mampu meningkatkan ROA dan Tobin's Q, pengaruhnya tidak signifikan terhadap harga saham secara keseluruhan. Namun, ketika sampel dibedakan berdasarkan ukuran perusahaan dan tingkat ESG, terlihat bahwa perusahaan kecil dan perusahaan dengan skor ESG tinggi, menunjukkan peningkatan harga saham.
3. Peran Digitalisasi dalam Peningkatan Kinerja
Digitalisasi belum mampu meningkatkan kinerja perusahaan secara langsung. Berbagai tantangan seperti adopsi teknologi yang belum merata, ketidakpastian hukum, dan kendala budaya menjadi penghambat yang signifikan, terutama di negara berkembang seperti Indonesia.Demikian juga digitalisasi terhadap program ESG ternyata menunjukkan bahwa digitalisasi tidak memperkuat hubungan antara ESG dan kinerja perusahaan dalam konteks umum. Artinya, digitalisasi belum terbukti secara statistik meningkatkan dampak ESG terhadap performa.
4. ESG pada perusahaan (bertransformasi) yang menerapkan digitalisasi
ESG pada perusahaan yang telah melakukan digitalisasi terbukti dapat meningkatkan performa secara signifikan, baik dari sisi ROA,Tobin’s Q, maupun harga saham. Sebaliknya, di perusahaan non-digital, ESG tidak berpengaruh. Dukungan digital dapat menciptakan nilai bisnis yang lebih besar karena informasi menjadi lebih transparan, resiko spekulasi berkurang, dan kepercayaan stakeholder meningkat. Kombinasi ini membuka jalan bagi strategi keberlanjutan yang lebih berdampak.
Tantangan dan Peluang Digitalisasi di Negara Berkembang
Digitalisasi di Indonesia masih menghadapi hambatan, seperti keterbatasan infrastruktur dan kesiapan SDM. Namun, jika dimanfaatkan dengan tepat, digitalisasi dapat mempercepat adopsi ESG dan mendorong pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
ESG memiliki potensi untuk meningkatkan nilai perusahaan, namun efek maksimal baru akan tercapai ketika perusahaan juga melakukan transformasi digital. Untuk itu, perusahaan di Indonesia disarankan tidak hanya mengadopsi ESG sebagai formalitas, tetapi juga berinvestasi dalam teknologi digital untuk memperkuat dampak keberlanjutan secara menyeluruh.
*Note:
Ulasan di atas merupakan rangkuman dari:
Eriandani, R., & Winarno, W. A. (2023). ESG and firm performance: The role of digitalization. Journal of Accounting and Investment, 24(3), 993-1010.