Dari Likes Menjadi Loyalitas: Strategi Membangun Kepercayaan di Era Influencer Digital
29 April 2025
18
Suka
Pada era media sosial yang serba cepat, membangun kepercayaan bukan lagi sekadar soal konten menarik, tetapi soal keterhubungan emosional dan nilai yang dirasakan audiens. Seorang influencer harus memiliki strategi untuk membangun kepercayaan audiens. Salah satunya lewat pendekatan living netnography, yaitu metode observasi langsung terhadap interaksi nyata di media sosial. Dengan menggunakan metode tersebut, influencer dapat merancang strategi pemasaran yang lebih autentik, berdaya emosional, serta selaras dengan nilai-nilai budaya audiens.
Dari penelitian terbaru, ditemukan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi loyalitas audiens pada influencer, antara lain:
1. Autentisitas Sebagai Fondasi Utama Kepercayaan
Autentisitas adalah kunci utama untuk membangun kepercayaan antara influencer dan audiens. Influencer yang konsisten menunjukkan penggunaan produk secara nyata, serta berbicara jujur tentang kelebihan dan kekurangannya, bisa mendapatkan loyalitas audiens yang lebih besar. Ini tercermin dari komentar-komentar yang penuh rasa percaya, dimana audiens hanya membeli produk setelah mendapatkan rekomendasi dari influencer yang mereka percayai.
2. Keterlibatan Emosional Memperkuat Ikatan
Keterlibatan emosional menjadi faktor krusial dalam membentuk hubungan yang lebih dalam. Audiens tidak hanya menghargai informasi, tetapi juga merasa terhubung secara personal melalui interaksi hangat, cerita yang relatable, dan respons positif influencer terhadap komentar mereka. Emotikon seperti hati (??) dan senyum (????) dalam komentar memperkuat bukti keterikatan emosional yang terbangun.
3. Inklusivitas Ekonomi Menjadi Pertimbangan Audiens
Audiens menunjukkan sensitivitas terhadap rekomendasi produk-produk yang berharga tinggi. Mereka menginginkan influencer yang memahami keberagaman daya beli pengikutnya. Kritik-kritik ringan dengan emoji seperti “????” menunjukkan bahwa keterjangkauan harga menjadi pertimbangan penting dalam membangun kepercayaan jangka panjang.
4. Responsif Terhadap Kritik Membentuk Dinamika Kolaboratif Influencer yang mampu menerima kritik konstruktif dan merespon dengan baik, bisa mendapatkan kepercayaan yang lebih kuat. Audiens senang ketika opini mereka diakui, sehingga menciptakan hubungan dua arah yang saling membangun. Humor dalam komentar kritis, misalnya dengan emoji “????”, menunjukkan adanya budaya diskusi yang sehat dan tidak konfrontatif.
5. Peran Nilai Budaya dan Religiusitas dalam Membangun Kepercayaan
Nilai-nilai kepercayaan, kejujuran, dan moderasi yang berakar dari ajaran budaya dan agama (seperti prinsip Amanah dan Qana'ah dalam Islam) memperkuat kedekatan antara influencer dan audiens, terutama di masyarakat non-Barat. Influencer yang secara natural mencerminkan nilai-nilai ini dianggap lebih autentik dan dapat dipercaya.
Membangun kepercayaan di media sosial lebih kompleks daripada sekadar membagikan konten yang menarik. Diperlukan autentisitas, keterlibatan emosional, sensitivitas terhadap kondisi ekonomi audiens, keterbukaan terhadap kritik, dan keselarasan dengan nilai-nilai budaya untuk membangun loyalitas yang kuat. Dengan menerapkan strategi yang lebih transparan, empatik, dan berorientasi pada nilai, influencer dapat meraih dan mempertahankan kepercayaan audiens dalam jangka panjang.
*Note:
Ulasan di atas merupakan rangkuman dari:
Wijaya, Riesanti E., Fabeil, N. F., Osman, Z., Mauliyah, N. I., Harkaneri, & Siddiqui, B. (2025). From likes to loyalty: A netnographic study on trust-building in influencer-audience interactions on social media. Global Advances in Business Studies, 4(1), 14-25.
SPT PPh OP: Panduan Lengkap untuk Wajib Pajak Orang Pribadi
11 April 2025
Mengenal Coretax: Sistem Administrasi Perpajakan Modern di Indonesia
10 April 2025
Ingin Menjadi Seorang Auditor? Simak Persyaratannya!
10 April 2025
Akuntansi UBAYA Berkomitmen Membekali Mahasiswa Dengan Pelaporan Berkelanjutan
09 April 2025
judul2025-04-09 16:02:33
09 April 2025
Kenapa Sih Akuntansi Biaya Penting dalam Pengambilan Keputusan Manajerial?
26 Maret 2025
Belajar Coretax Bersama Ahlinya: Kolaborasi Akuntansi UBAYA Dengan WiN Partners dan Tax Academy Indonesia
26 Maret 2025
Akuntansi UBAYA Berhasil Meraih TOP 5 dalam Perlombaan CFA Institute Research Challenge 2025
26 Maret 2025
Dari Data ke Keputusan: Peran Sistem Informasi Akuntansi dalam Bisnis
24 Maret 2025
Akuntansi UBAYA Kembali Berprestasi di Lomba Karya Tulis Ilmiah eLKTIA 2025
24 Maret 2025
Yuk Kenali Jenis-jenis Anggaran Sektor Publik
21 Maret 2025
Mengenal Cloud Accounting: Solusi Modern untuk Manajemen Keuangan Bisnis
19 Maret 2025
Metafora Kuda Troya dan Akuntansi Inovasi: Meningkatkan Nilai Bisnis dengan TikTok
17 Maret 2025
Blockchain Untuk Akuntansi: Meningkatkan Efisiensi dan Kepercayaan dalam Transaksi
17 Maret 2025
Peran Faktor Psikologis dalam Tindakan Fraud: Menentang Konsep Fraud Triangle
10 Maret 2025
judul2025-03-10 19:54:31
10 Maret 2025
judul2025-03-10 19:47:49
10 Maret 2025
judul2025-03-10 19:36:18
10 Maret 2025
Mengoptimalkan Logistik, Bisnis, dan Akuntansi di Era Digital: Peran Internet of Things (IoT) dalam Bisnis dan Akuntansi
09 Maret 2025
Kolaborasi Program Doktor Akuntansi UBAYA dan Valahia University of Targoviste, Romania: Pelatihan Analisis dan Visualisasi Data oleh Dosen Akuntansi UBAYA
04 Maret 2025
Memahami Accrued dan Deferred dalam Akuntansi: Prinsip Dasar Dalam Pembuatan Jurnal Penyesuaian
04 Maret 2025
Dampak dan Implikasi dari Corporate Action bagi Investor
04 Maret 2025
Job Costing vs Process Costing: Perbedaan, Contoh, dan Aplikasi dalam Akuntansi Biaya
04 Maret 2025
Mengenal Jurnal Umum dan Jurnal Khusus: Perbedaan, Fungsi, dan Cara Memaksimalkan Penggunaannya
19 Februari 2025
Reformasi Pajak: Langkah Menuju Sistem Perpajakan yang Adil, Efisien, dan Mendukung Pertumbuhan Ekonomi
10 Februari 2025
Mengenal Komponen Utama Sistem Informasi Akuntansi Serta Manfaatnya!
31 Januari 2025
Akuntansi UBAYA Berperan dalam Meningkatkan Pengungkapan Keberlanjutan Bersama IAI Jawa Timur
31 Januari 2025
Akuntansi UBAYA Berhasil Raih Juara 1 Dalam Ajang Lomba Cerdas Cermat Auditphoria 5.0
31 Januari 2025
Behavioral Finance: Mengenal Perilaku Investor dalam Mengambil Keputusan Investasi
30 Januari 2025
Mengapa Anggaran dan Realisasi Bisa Berbeda? Simak Penyebabnya
23 Januari 2025
Tarif PPN 12% Mulai 2025: Simak Daftar Barang Mewah dan Cara Menghitung Pajaknya
22 Januari 2025
Memahami Perubahan Tarif PPN 12 25: Berita terkini tentang Pemutihan dan Kode Faktur Pajak dalam Pelaporan Pajak yang Akurat
20 Januari 2025
Yuk Kenali Jenis- Jenis Laporan Keuangan dalam Akuntansi
20 Januari 2025
Mahasiswa Akuntansi UBAYA Kembali Raih Prestasi di Ajang Nasional Lomba Debat Abiyasa Airlangga 2024
22 Desember 2024
Belajar Tentang Pajak Langsung dari Ahlinya: Artax Hadir di Akuntansi UBAYA
22 Desember 2024
Mahasiswa Akuntansi UBAYA Raih Penghargaan 3rd Best Institutional Judge di NOVED 2024