Akuntan Harus Tahu Ini: Rumus Excel Untuk Memudahkan Pekerjaan
04 November 2025
18
Suka
Ketelitian dan efisiensi merupakan kunci utama dalam dunia akuntansi. Seorang akuntan tidak cukup hanya mampu menyusun laporan keuangan dengan benar, namun juga harus bisa melakukannya dengan cepat dan efisien. Di sinilah Microsoft Excel menjadi solusi bagi akuntan untuk membantu mempermudah pekerjaannya. Dengan memahami berbagai macam rumus Excel, pekerjaan seperti menghitung total, mencari selisih, hingga menganalisis data keuangan dapat dilakukan dengan waktu yang singkat. Berikut adalah beberapa rumus Excel yang dapat membantu dalam pekerjaan akuntan, antara lain:
1. SUM()
Rumus ini merupakan rumus dasar yang wajib dikuasai oleh setiap akuntan. SUM berfungsi untuk menjumlahkan angka dalam satu rentang sel sehingga dapat digunakan untuk menghitung total penjualan, total biaya, atau total kas masuk selama periode tertentu.
Contoh:
=SUM(B2:B10)
2. AVERAGE()
AVERAGE digunakan untuk menghitung nilai rata-rata dari sekumpulan angka, seperti rata-rata pengeluaran per bulan atau rata-rata piutang. Rumus ini cocok untuk menganalisis tren pengeluaran atau performa keuangan perusahaan dari waktu ke waktu.
Contoh:
=AVERAGE(C2:C13)
3. IF()
Rumus IF dapat membantu akuntan untuk membuat perbandingan yang logis, seperti menentukan apakah transaksi termasuk laba atau rugi. Rumus ini memudahkan klasifikasi data keuangan karena tidak perlu menilai secara manual satu per satu.
Contoh:
=IF(D2>0, "Laba", "Rugi")
4. VLOOKUP() dan HLOOKUP()
VLOOKUP() dan HLOOKUP() digunakan untuk menemukan data tertentu dalam tabel besar, seperti mencari nama pelanggan berdasarkan kode atau harga barang berdasarkan ID produk. Kedua rumus ini sangat berguna saat menggabungkan data dari beberapa lembar kerja (worksheet).
Contoh:
=VLOOKUP(A2, Sheet2!A:B, 2, FALSE)
5. SUMIF() dan SUMIFS()
Rumus SUMIF menjumlahkan data berdasarkan satu kriteria, sedangkan SUMIFS bisa untuk banyak kriteria. Kedua rumus ini dapat digunakan untuk menjumlahkan total penjualan tertentu atau total biaya berdasarkan departemen.
Contoh:
=SUMIF(C:C, "Penjualan", D:D)
6. COUNT() dan COUNTA()
Rumus COUNT menghitung jumlah sel berisi angka, sedangkan COUNTA menghitung semua sel yang tidak kosong. Kedua rumus ini dapat digunakan untuk membantu menghitung jumlah transaksi atau jumlah entri data keuangan.
Contoh:
=COUNT(B2:B100)
7. TEXT()
Rumus TEXT digunakan untuk menampilkan angka dengan format tertentu, seperti format mata uang, tanggal, atau persen sehingga membuat tampilan laporan keuangan lebih rapi dan mudah dibaca.
Contoh:
=TEXT(A2, "Rp #,##0")
8. PMT()
Terkadang akuntan juga sering bertugas menghitung pinjaman atau cicilan. Rumus PMT dapat mempermudah akuntan untuk menghitung angsuran berdasarkan suku bunga dan jangka waktu. Contohnya, menghitung cicilan bulanan untuk pinjaman sebesar Rp10.000.000 dengan bunga 10% per tahun selama 2 tahun.
Contoh:
=PMT(10%/12, 24, -10000000)
9. ROUND()
Rumus ROUND digunakan untuk membulatkan angka hasil perhitungan ke jumlah desimal tertentu, sehingga hasil keuangan lebih presisi. Rumus ini berguna untuk memastikan jumlah laporan keuangan tidak mengandung desimal yang tidak relevan.
Contoh:
=ROUND(D2, 2)
10. Pivot Table
Meskipun bukan merupakan rumus, Pivot Table merupakan alat analisis yang sangat canggih. Akuntan dapat menggunakannya untuk meringkas laporan penjualan setiap bulan, menganalisis total biaya dari masing-masing departemen, dan melihat tren laba rugi dengan cepat. Pivot Table membuat data besar menjadi laporan ringkas dan interaktif hanya dalam waktu singkat.
Menguasai rumus Excel bukan lagi sebuah pilihan bagi akuntan, namun kebutuhan. Dengan menggunakan rumus-rumus seperti SUM, IF, VLOOKUP, SUMIFS, dan PMT, akuntan dapat bekerja dengan lebih cepat, akurat, dan efisien. Semakin tinggi kemampuan Excel yang dimiliki, maka semakin mudah bagi akuntan untuk menyusun laporan keuangan dan melakukan analisis untuk kebutuhan perusahaan.